Benarkah Mendengarkan Musik Bisa Menjadi Strategi Belajar di Kampus?

Blend Images - Hill Street Studios/Getty Images - Billboard.com

Tidak hanya mahasiswa, semua orang berpikir bahwa dengan musik apalagi musik klasik dapat meningkatkan kinerja otak. Dikuatkan dengan teori pengkatagorian sistem belajar berdasarkan Visual, Audio, dan Kinestetik. Sehingga makin banyak orang percaya hal tersebut. Namun benarkah mendengarkan musik bisa menjadi strategi belajar di kampus?

Jawabannya, bisa jadi.

Kok bisa jadi? Strategi ini bisa jadi membantu tapi dengan kondisi tidak mendengarkan musik di kelas saat dosen menjelaskan materi, ketika ujian dan ketika persentasi :) . Kalian bisa mendengarkan musik saat belajar sendiri atau kelompok. Perlu diingat jangan sampai malah asik mendengarkan musik dibanding belajarnya.

Pada dasarnya tidak ada penelitian yang memberikan statement jelas bahwa musik dapat meningkatkan kinerja otak apalagi secara permanen. Namun musik dapat meningkatkan gairah emosional. Apapun yang membuat kita enjoy dapat membuat kita dapat berpikir dan mengerjakan tugas dengan baik.

Musik dapat meningkatkan hormon Endorfin. Hormon ini yang membuat kita rileks, mengurangi stres, memicu perasaan senang dan membantu kita berpikir jernih. Namun tentunya hanya bersifat sementara. Jadi sebenarnya selama hal yang kamu lakukan dapat membuat kamu rileks, mengurangi stres, merasa senang dan membantu berpikir jernih, kamu bisa melakukannya untuk meningkatkan kualitas belajar dan bisa menjadi strategi jitu belajar di kampus. Mau kayang, posisi jongkok, joget, menghentakan kaki, jalan mondar - mandir itu sah sah saja hehe. Tapi tentu saja jangan sampai menggangu teman lain dan dosen yang mengajar,

Hormon Endorfin juga bisa ditingkatkan dengan makanan. Kalian bisa sambil makan atau makan dulu sebelum masuk kelas. Salah satunya coklat, lebih lanjut klik disini.

So, kalian bisa saja menerapkan strategi belajar dengan mendengarkan lagu tapi jangan sampai kena marah dosen yah. See you!!
BERIKAN KOMENTAR ()